TRANSFORMERS ONE (2024) – FROM ZERO TO HERO!

Film Transformers One menggunakan latar di planet Cybertron, jauh sebelum Optimus Prime dan Megatron menjadi musuh bebuyutan. Bisa dibilang, Transformers One mengisahkan asal mula konflik abadi antara Autobot dan Decepticon, melalui tangan dingin Sutradara Josh Cooley, yang sebelumnya sukses dengan film Toy Story 4. Film ini diisi oleh suara aktor dan aktris ternama dari Chris Hemsworth, Brian Tyree Henry, Scarlett Johansson, dan Keegan-Michael Key.

SINOPSIS

Transformers One memulai cerita dengan Orion Pax dan D-16, dua robot penambang di Iacon City yang terjebak dalam kasta sosial rendah karena mereka tidak bisa bertransformasi seperti robot lainnya. Hidup mereka sulit, dengan kerja keras dan bos yang kasar. Orion Pax, yang punya mimpi besar, bertekad mencari Matrix of Leadership di permukaan Cybertron.

Kehidupan mereka berubah setelah ikut balapan Autobots (Iacon 5000). Meskipun tidak punya roda gigi, mereka berhasil dan dijanjikan perawatan oleh Sentinel Prime, tapi malah disekap di gudang bawah tanah. Di sini, mereka bertemu B, robot kuning yang ceria dan optimis. Bersama B, mereka menyusup ke kereta, bertemu Elita One, dan akhirnya naik ke permukaan.

Di permukaan, mereka menghadapi konspirasi mengejutkan, mulai dari rahasia gelap Sentinel Prime hingga ancaman ras alien jahat Quintesson. Temuan ini bukan hanya mengubah hidup mereka tetapi juga menguji persahabatan mereka, membawa mereka ke jalur yang akan membuat Orion Pax menjadi Optimus Prime dan D-16 menjadi Megatron.

REVIEW

Keberhasilan naskah rancangan Erick Pearson, Andrew Barrer dan Gabriel Ferrari lainnya juga terletak pada pemilihan jokes yang cukup menggelitik. Utamanya komedi yang dibawa oleh B-27 alias Bumblebee! Bahkan tak hanya memilih jokes yang pas, melainkan juga diselipkan di bagian dan momen yang tepat. Dengan begitu, penonton bisa terhindar dari inkonsistensi mood. Kelebihan lain dari naskahnya yang layak diapresiasi adalah bagaimana penggunaan “roda gigi” alias T-cogs di sini dijadikan simbol bagi kebebasan dan kemerdekaan, tak hanya gaya-gayaan belaka.

Transformers One memperlihatkan sebuah dunia kelam, yang tak pernah menciptakan inkonsistensi tone kala berpadu dengan banyaknya humor, berkat ketepatan naskahnya dalam menentukan timing sehingga dua hal berlawanan tersebut tidak bertabrakan. Di sisi lain, ia turut menyimpan keindahan. Sewaktu para protagonisnya diam-diam kabur dari Cybertron menuju area bernama “permukaan”, mereka terkejut menyaksikan pemandangan di sana. Keterkejutan itu bisa dijustifikasi karena visualnya memang begitu indah.

Transformers One juga memberikan porsi pertarungan yang ga kalah wah. Mulai dari aksi baku hantam tangan vs tangan, tembak tembakan, bahkan balapan dalam bentuk kendaraan pun mantap.

Keindahan yang terus dijaga hingga saat filmnya diisi gelaran aksi. Josh Cooley seperti mempelajari ilmu Bayhem (di luar lemahnya presentasi drama, kepiawaian Bay mengeksekusi aksi tidak bisa disangkal), memakai banyak shot megah, juga “gerak kamera” dinamis sewaktu para robot saling baku hantam, terutama di babak puncak yang epik.

Mengusung konsep From Hero to Zero, dengan cerita yang solid, kualitas animasi yang cakep, quick and fun adventure serta diproduseri seorang Michael Bay membuat segalanya wajar buat penulis untuk bilang ini adalah film terbaik dari franchise Transformers. Transformers One adalah origin story antara Optimus Prime dan Megatron, faktor tidak adanya karakter manusia bikin ceritanya lebih fokus dan menarik.

Transformers One memiliki 2 (dua) credit scene dan sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 11 September 2024!

Share