Sebagai film fiksi yang berangkat dari kisah nyata, sesekali She Said bertutur layaknya film dokumenter. Ada satu adegan dimana satu korban dari Harvey Weinstein menceritakan kronologis pelecehan yang ia terima. Hanya suara saja yang terdengar, sementara gambar menunjukkan lorong hotel dan lokasi-lokasi yang nampak seperti tempat kejadian. Bagi penyintas, momen ini bisa mengingatkan kembali trauma. Dan ini bukan satu-satunya triggering scene.
SINOPSIS
Jodi Kantor (Zoe Kazan) dan Megan Twohey (Carey Mulligan) yang bekerja di The New York Times menemukan kasus besar terkait dengan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvey Weinstein, salah satu orang yang memiliki pengaruh besar di Hollywood. Mereka berdua pun mencoba menghubungi para korban. Namun karena trauma mendalam, pada awalnya mereka semua menolak untuk menceritakan apa yang mereka alami. Mereka masih ketakutan dan tidak ingat mengingat kembali momen kelam tersebut. Tapi dengan kegigihan dua jurnalis ini, perlahan namun pasti, para korban pun bersedia bercerita dengan detil.
REVIEW
Trauma yang begitu dalam membuat suara mereka bergetar, sesekali menangis. Mereka tidak cuma menerima perlakuan yang menginjak-injak harga diri dan tubuh mereka, tapi juga penjegalan karir karena melakukan perlawanan. Sebab pengaruh besar yang dimilki pelaku, orang-orang industri sekitar pun seperti enggan berbuat apa-apa. Akibatnya, suara-suara korban terbungkam dan pelaku terus melakukan aksinya selama bertahun-tahun. Kasus yang terkumpul pun jumlahnya puluhan, korban-korban perempuan berasal dari aktris ternama, kru film, sampai karyawan-karyawan yang bekerja di Miramax dan The Weinstein Company. Menonton She Said akan menyulut emosi yang tidak hanya terpendam pada diri penyintas kasus serupa, tapi juga penonton lainnya.
Film ini juga menunjukkan proses pembuatan artikel investigasi yang begitu detil dan berdedikasi. Kantor dan Twohey tidak henti-hentinya mondar-mandir dan bertemu banyak saksi untuk keotentikan tulisan. Mereka juga membutuhkan keterangan dari korban dengan menggunakan nama asli mereka dan itu amat sangatlah sulit. Apalagi dua jurnalis ini juga punya kehidupan pribadi yang perlu diurus. Mereka punya keluarga dan anak-anak. Untungnya pasangan mereka mampu memberi pengertian kenapa istri-istri mereka rela tengah malam demi suatu fakta.
Selain dua jurnalis ini, orang-orang di belakang mereka pun (sesama pekerja di media yang sama) juga sangat suportif. Mereka saling dukung, saling memberikan masukan, juga siap pasang badan menghadapi Weinstein dan ancaman-ancamannya. She Said tidak cuma mengungkap kebusukan Harvey Weinstein, tapi di sisi lain juga menunjukkan bagaimana harusnya sebuah media menjaga integritas dan mempertahankannya di balik segala negosiasi dan politisasi.
She Said diarahkan oleh sutradara sekaligus aktris Maria Schrader dan naskahnya ditulis oleh Rebecca Lenkiewicz (berdasarkan buku yang ditulis oleh dua jurnalis itu sendiri, Jodi Kantor dan Megan Twohey yang diterbitkan tahun 2019). Terbongkarnya kasus ini lantas memantik pergerakan #MeToo yang mengungkap berbagai kasus-kasus lainnya. Ini baru satu industri, bagaimana kasus di bidang lainnya? Nampaknya perjuangan para penyintas belum juga usai.
She Said tayang di bioskop Indonesia pada 25 November 2022.

Tinggal di Planet Bekasi!