FESTIVAL FILM “EUROPE ON SCREEN” AKAN HADIR MULAI 7 JUNI 2024

75 film dari 28 negara Eropa siap menghibur para pecinta film
di 8 kota Indonesia

Jakarta, 27 Mei 2024 – Europe on Screen (EoS), sebuah festival film yang memutarkan film-film
Eropa, akan kembali diselenggarakan di Indonesia pada 7-16 Juni 2024. Selama 10 hari, 75 film
Eropa terbaru akan diputar secara gratis di delapan kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung,
Denpasar, Malang, Medan, Sidoarjo, Surabaya, dan Yogyakarta.

“Kami melihat semakin tingginya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Europe on Screen
dengan mulai adanya permintaan mengadakan festival ini di kota mereka. Karena itulah, kami
menambah dua kota baru, yaitu Malang dan Sidoarjo, sehingga total ada delapan kota dalam EoS
2024.

Selain itu, kami akan menghadirkan film-film dari 28 negara Eropa, termasuk tiga negara yang
turut berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam festival ini, yaitu Siprus, Lithuania, dan Georgia,”
ungkap Bapak Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.

Penyelenggaraan tahun ini yang merupakan edisi ke-24 mengesahkan EoS sebagai festival film
internasional terlama di Indonesia. Selain memutar film-film yang berasal dari negara-negara Eropa,
EoS 2024 juga menayangkan film pendek Indonesia dan film Indonesia yang mengambil lokasi
syuting di Eropa dalam program On Location, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan industri
perfilman Eropa dan Indonesia.

Chicken for Linda! (Prancis, 2023), sebuah film animasi bergenre komedi karya Sébastien
Laudenbach dan Chiara Malta terpilih sebagai film pembuka EoS 2024. Film ini meraih penghargaan
sebagai Best Feature di Annecy International Animated Film Festival 2023 dan Meilleur film
d’animation di César Awards 2023, serta nominasi di kategori Best Animated Feature di Ottawa
International Animation Festival 2023.

Sementara itu, film karya Michael Fetter Nathansky berjudul Every You Every Me (Jerman, 2024)
terpilih sebagai film penutup EoS 2024. Film fantasi romantis ini diputar pertama kali di program
Panorama Berlin International Film Festival 2024 dan mendapat nominasi Best Cinematography
Feature Film di Deutscher Kamerapreis 2024.

Nauval Yazid, Festival Co-Director EoS 2024, menjelaskan tentang pemilihan film-film yang
ditayangkan di EoS 2024. “Sebagai festival film yang digelar di pertengahan tahun, bersamaan
dengan liburan sekolah, kami menghadirkan beragam jenis film di EoS 24. Ada animasi komedi yang
membuka festival, lalu ada romantic comedy, action, thriller, dokumenter, sampai slasher seru khas
Eropa. Harapan kami, semua kategori usia pencinta film dapat menikmati ragam pilihan film di festival
ini, apalagi semua pemutaran film diadakan gratis dan terbuka untuk umum.”

Sebagai bentuk kontribusi EoS 2024 kepada industri film Indonesia sekaligus menjembatani industri
film Eropa dan Indonesia, EoS 2024 mengadakan program Short Film Pitching Project (SFPP) di
mana para pemenang akan mendapatkan dana parsial untuk produksi filmnya.

“Tahun ini kami menerima 197 pendaftaran dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Medan,
Pontianak, Denpasar, sampai Kupang. Program SFPP EoS yang sudah berlangsung enam tahun ini
telah menghasilkan lusinan film pendek yang ditayangkan tidak hanya di EoS, tapi juga festival film
lokal dan internasional. Di EoS 2024, kami juga akan menayangkan secara perdana film-film pendek
pemenang SFPP 2023 yang berasal dari Jawa Timur, Jakarta, dan Tangerang,” ujar Meninaputri
Wismurti, Festival Co-Director EoS 2024.
Pemenang SFPP EoS 2024 akan mendapatkan hadiah uang tunai dan nontunai dari EoS 2024, SAE
Indonesia, Kemala Home Living, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
EoS 2024 juga akan menghadirkan Eamon Little, penulis naskah film That They May Face the Rising
Sun (2023) dari Irlandia. Beliau akan menghadiri pemutaran film di EoS 2024 serta mengadakan
lokakarya penulisan naskah di Jakarta, yang terbuka untuk masyarakat yang berminat mempelajari
tentang penulisan naskah film.
Selain itu, EoS 2024 juga menggelar program retrospektif Lina Wertmüller, sutradara legendaris
asal Italia yang menjadi sutradara perempuan pertama di dunia yang dinominasikan sebagai
Sutradara Terbaik di Academy Awards atau Oscar tahun 1977. Film-film klasik Lina Wertmüller
seperti The Lizards (1963), Swept Away (1974), dan Seven Beauties (1975) dapat ditonton dalam
program Retrospective EoS 2024, sambil menikmati pameran karyanya di Istituto Italiano di Cultura
Jakarta.
Sebagai sesi pemanasan, diadakan program pra-festival Road to EoS 2024 pada Maret sampai awal
Juni 2024 yang berlangsung secara luring dan daring. Road to EoS 2024 secara luring berlangsung
di kota Surabaya, Yogyakarta, Medan, Bandung, Bekasi dan Jakarta. Sementara secara daring
diadakan dalam bentuk Instagram Live berupa obrolan dan diskusi dengan sosok-sosok dari industri
perfilman Indonesia dan Eropa.
Film-film di EoS 2024 dapat ditonton secara gratis dari 7-16 Juni 2024 di seluruh lokasi festival
dengan langsung datang ke lokasi. Untuk pemutaran di Jakarta, penonton bisa melakukan registrasi
satu jam sebelum film dimulai langsung di lokasi terkait. Semua informasi mengenai EoS 2024,
termasuk jadwal pemutaran film dan seluruh program yang berlangsung selama festival, dapat
diperoleh di www.europeonscreen.org serta di akun resmi Europe on Screen di Instagram, Twitter/X,
dan Facebook.

Share