LAAL SINGH CHADDHA (2022) – LANGKAH NEKAT AAMIR KHAN

Life is like a box of chocolates. You never know what you’re gonna get.

Banyak pecinta film yang akrab dengan quote di atas. Bagaimana kalau cokelatnya diganti dengan makanan lain, lalu kalimat selanjutnya menyesuaikan filosofi makanan tersebut. Atau intinya tidak berbeda, tapi menggunakan bahasa lain, misal:

“Zindagi golgappe jaisi hondi hai, pet bhale hi bhar jaawe, man nahi bharta” (dalam Bahasa Inggris: “life is just like a golgappa, your tummy might feel full, but your heart always craves more”).

Ini yang dilakukan oleh Aamir Khan setelah ia berhasil mendapatkan hak untuk mengadaptasi film “Forrest Gump” di tahun 2018 dari Paramount Pictures, lalu menjadikannya “Laal Singh Chaddha” dengan memasang Advait Chandan sebagai sutradara dan Atul Kulkarni sebagai penulis naskah. Ini merupakan langkah yang nekat, mengingat Forrest Gump adalah film yang sangat ikonik dari berbagai sisi, mendapatkan junjungan setinggi langit dan meraup keuntungan yang begitu banyak. Membuatnya kembali tentu menjadi tantangan yang begitu berat. Harus ada usaha-usaha yang bisa menjadikannya setara, syukur-syukur lebih baik. Cara yang ditempuh untuk mencapai hal itu tentu saja penyesuaian terhadap budaya, sejarah dan kondisi yang terjadi di India.

Unsur sejarah menjadi hal sangat melekat dalam Forrest Gump yang memiliki rentang cerita dari 1956 sampai 1982. Laal Singh Chaddha sebagai film adaptasi yang mengikuti sumber asli dengan runut juga menerapkan hal yang sama. Penyesuaiannya ada pada kejadian-kejadian bersejarah yang terjadi di India sejak tahun 70an hingga 2018, seperti Cricket World Cup, Operation Blue Star, Pembunuhan Indira Gandhi, Perang Kargil dan lain-lain.

Lokasi dimana si tokoh utama bercerita pun berbeda. Laal Singh Chaddha dengan jitu mengubahnya menjadi percakapan di sebuah kereta yang melaju dimana penumpang punya tujuan masing-masing. Kereta adalah moda transportasi yang sangat dekat dengan rakyat India. Perubahan lainnya seperti yang ditulis di bagian pembuka, cokelat diganti dengan golgappa, makanan khas India dengan bahan utama kentang. Dengan demikian ada penyesuaian pula dengan kalimat pengikut si makanan ini. Jika di Forrest Gump cokelat menjadi filosofi akan banyak hal yang tidak terduga terjadi dalam kehidupan si tokoh utama, lalu bagaimana dengan golgappa yang katanya bikin perut kenyang tapi sebetulnya pingin lagi? Apakah Laal yang lugu menjadi karakter yang tidak pernah puas?

Filosofi golgappa ini rasanya tidak hanya menyangkut pada karakter Laal (Aamir Khan) yang terkesan menerima apa saja yang hidup berikan padanya. Ia cuma menuntut lebih pada perhatian yang diberika Rupa (Kareena Kapoor). Tapi Rupa pun punya kisah sendiri terkait filosofi Golgappa ini. Namun sayangnya kehadiran golgappa ini tidak se-ikonik coklat di Forrest Gump.

Pun secara keseluruhan, berbagai perubahan dalam Laal Singh Chaddha terkait latar belakang sejarah, tempat, politik, situasi, karakter dan lain-lain belum bisa menjangkau level Forrest Gump. Walaupun demikian, hasil kenekatan Aamir Khan ini tetaplah menjadi tontonan yang mampu merayakan kehidupan dan mengingatkan kita kembali pada apa yang berharga di dalamnya.

Share