JAILANGKUNG SANDEKALA (2022) – HOROR ATMOSFERIK YANG MENGAJAK KITA MENGUNGKAP MISTERI HILANGNYA ANAK-ANAK

Waktu kecil, penulis sering dikasih nasehat, menjelang maghrib jangan kelayapan, segera pulang, nanti diculik Wewe gombel. Alhasil, sebelum adzan terdengar pun saya sudah ada di rumah. Ditambah lagi temen-temen di sekolah kadang gemar menceritakan kabar burung yang entah didapat darimana. Mereka bilang, si anu pernah hilang, si itu diculik Wewe gombel. Kami pun semakin ciut. Apalagi daerah penulis (seperti daerah-daerah lainnya) suka kebagian kabar burung yang sering meresahkan, seperti ada ninja yang memburu orang-orang tertentu, drakula yang cari mangsa, pocong pesugihan, dukun santet dan sebagainya. Suasana malam sewaktu penulis masih kecil pada masa itu tidaklah mudah.

Film Jailangkung Sandekala mengingatkan kenangan itu yang walaupun menakutkan tapi selalu seru diceritakan di sekolah. Karena pada dasarnya, cerita seram itu adalah hiburan yang sayang untuk dilewatkan. Bahkan beberapa teman malah seperti terdengar bangga pernah melihat berbagai penampakan. Tempat-tempat yang selalu dikambinghitamkan sebagai lokasi angker tentunya pepohonan, semak-semak, perairan, rumah tua, persis latar-latar yang ditampilkan Jailangkung: Sandekala.

Kimo Stamboel, sutradara film ini mengaku, ini adalah film pertamanya yang mendapat rating 13. Dengan sedikitnya adegan sadis seperti karya-karyanya sebelum ini, patutlah Jailangkung Sandekala bisa ditonton oleh adik-adik seumuran Muzakki Ramdhan dan keluarganya. Jump scare sepanjang alur pun tidak banyak. Tapi mengagetkan atau tidaknya adegan-adegan tertentu adalah relatif tergantung volume nyali seseorang. Meskipun tidak gampang dibuat kaget, jangan khawatir, Jailangkung Sandekala masih memberikan ketakutan lain lewat atmosfer hutan, danau dan rumah yang diperlihatkan. Latar ini mampu memberikan kengerian yang merangkak perlahan, ditambah lagi nasib anak-anak yang hilang dan jadi misteri yang masih sulit dipecahkan.

Sayangnya peran boneka Jailangkung yang ikonik disini tidak begitu dieksplorasi. Ia tidak memberikan sumbangsih menakutkan seperti yang kita kenal selama ini, melainkan menunjukkan peran lain yang barangkali sulit untuk diterima banyak orang. Tapi alternatif peran jailangkung ini – walaupun bukan hal baru terkait alam gaib – patut diapresiasi dan mungkin bisa lebih dieksplorasi ke depannya.

Di zaman modern ini, apalagi di kota besar, waktu menjelang maghrib adalah waktu sibuk. Orang-orang pulang kerja atau berangkat menuju aktivitas tertentu. Tapi sandekala yang menyeramkan itu tidak lagi menculik fisik anak-anak. Barangkali makhluk ini beradaptasi dan menculik hal lain, kebebasan misalnya.

Jailangkung Sandekala adalah horor atmosferik yang mengajak kita mengungkap misteri hilangnya anak-anak yang sering terjadi di tempat sama. Tidak banyak jump scare, tapi cukup membuat kita bergidik dengan kengerian yang merangkak perlahan.

Film Jailangkung Sandekala tayang di bioskop mulai 22 September 2022.

Share