ABIGAIL (2024) – FILM VAMPIRE SERU, BRUTAL, SADIS TAPI FUN ABIS

Kalau menelisik film-film horor yang menggunakan makhluk vampire atau drakula di perfilman Hollywood tentu tidak lepas dari horor-horor klasik Dracula versi Bela Lugosi Bram Stoker’s Dracula yang memejeng Gary Oldman & Keanu Reeves, Interview With The Vampire dengan duet vampire ganteng Tom Cruise & Brad Pitt, Blade yang punya pendekatan superhero atau Twilight yang jadi bagian dari pop culture modern medium lahirnya aktor-aktor hebat macam Robert Pattinson, Kristen Stewart dan Anna Kendrick.

Nah salah satu film vampire yang sering luput dari perhatian adalah Dracula’s Daughter (1936) yang kini dibuat adaptasi lepasnya dengan judul Abigail dengan ditangani tim Radio Silence yang membesut film-film slasher macam Ready or Not, Scream V dan Scream VI. Dibintangi Melissa Barrera, Dan Stevens, Kathryn Newton, Alisha Weir & Giancarlo Esposito.

Kidnap The Kid!

Usaha satu grup penculik dipimpin Frank (Dan Stevens) untuk menculik putri seorang kaya raya demi upah besar dalam satu hari kerja berubah jadi teror mengerikan saat Abigail (Alisha Weir), sang putri kaya ternyata merupakan bukan anak kecil biasa, melainkan sesosok vampire berwujud anak kecil manis yang gemar bermain-main dengan makanannya.

Meski berusaha keras merayu lewat mutu manis Joey (Melissa Barrera), menghindar dan menyelamatkan diri, banjir darah tetap tak dapat dihindari saat Abigail berusaha membunuh mereka satu per satu.

Shoot The Kid!

Duet sutradara berjuluk Radio Silence, Matt Bettinelli-Orpin & Tyler Gillet (Ready or Not, Scream VI) semakin harum namanya di genre film horor berkat film barunya ini. Abigail arahan mereka lebih dari sekadar film horor vampire dengan sentuhan slasher biasa. Kemampuan mereka mengolah naskah milik Guy Busick dan Stephen Shields menjadi sebuah film horor dengan dominasi elemen fun menjadikan Abigail sebuah film horor yang menyenangkan untuk ditonton beramai-ramai.

Tidak ada yang benar-benar baru selain tampilan vampire cilik dengan baju balet yang terlihat harmless sebelum berubah wujud, namun garang saat berubah menjadi vampire bergigi tajam. Alisha Weir (Matilda The Musical) tampil mengesankan sebagai Abigail, yang berakting bagai dua mata koin, lugu dan garang. Beberapa kali Alisha juga mampu tampil komedi dengan dialog sarkas, lontaran joke kering yang mematikan serta polah gemasnya menari balet saat mengejar ‘makanannya’.

Melissa Barrera (Bed Rest, In The Heights) sebagai calon Final Girl seakan mengulang peran di dwilogi Scream yang ia mainkan, juga di bawah arahan Radio Silence. Namun, karakter Joey milik Barrera lebih badass dengan background militer yang karakternya miliki. Sementara Dan Stevens (The Guest, Apostle) kembali mencuri perhatian setelah sebelumnya tampil nyentrik di Godzilla X Kong. Stevens seakan mendapat second wave untuk menaikkan kembali kariernya yang sempat redup. Jika dibuat agak bulky sedikit, sepertinya cocok bermain sebagai James Bond.

Satu karakter lain yang mencuri perhatian adalah Peter yang dimainkan Kevin Durand (Primal, serial Wu Assassins), dengan tubuh besarnya menjadikan karakter muscle with no brain a la Drax di Guardians of The Galaxy ia mainkan dengan effortless. Lucunya, wajah Durand terlihat pintar karena mirip Elon Musk, jadi membayangkan Elon Musk bodoh itu ternyata seperti Durand. Tiga penculik lain yang dimainkan Kathryn Newton (Freaky, Ant Man & The Wasp:Quantumania), Angus Cloud (series Euphoria) dan Willam Catlett (series Lovecraft Country) juga cukup baik berperan sebagai pelengkap tim penculik dengan karakter mereka yang ajaib semua.

Dari sisi tata produksi yang digunakan dalam film ini seakan mengulang apa yang Radio Silence pakai di film Ready or Not yang memakai set sebuah rumah besar bergaya mansion gothic yang dikunci dan dijadikan satu-satunya lokasi film. Banyaknya ruangan dan sudut-sudut gelap menjadikan film tidak kekurangan lokasi aksi hide n seek dan ‘pembantaian’ para karakternya.

Technically, cara tim produksi dalam merancang pembantaian satu per satu karakternya memang tidak terlalu rumit namun yang seru dalam film ini adalah kejar-kejaran antara manusia dengan sang vampire. Kebiasaan Abigail bermain-main dengan makanannya membuat film jadi thrilling dan sulit ditebak momen sadisnya. Sekadar warning, adegan tubuh termutilasi, leher digigit sampai tercabik-cabik, banjir darah bahkan ledakan tubuh mewarnai film berdurasi 109 menit ini.

Satu hal menarik yang layak diapresiasi dalam film ini adalah elemen keluarga yang diselipkan dalam film ini. Walau tidak banyak dan terkesan disisipkan lalu ditanam secara sporadis di awal film, ternyata terbayar lunas di akhir yang menggugah perasaan. Ending yang deep untuk sebuah film horor yang diniatkan untuk bersenang-senang.

Watch The Kid!

Abigail adalah surga bagi penggemar horor yang menyukai film seram yang seru, brutal, sadis tapi dengan mengedepankan elemen fun. Tidak perlu banyak berpikir keras kecuali saat menebak-nebak siapa Abigail dan apa motifnya. Ajak lah pacar, partner, rekan kerja, teman-teman, keluarga, pokoknya ramai-ramai nonton Abigail, niscaya kalian akan merinding, takut dan ketawa bareng sepanjang film.

Abigail tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat, 3 Mei 2024.

Share