MENJELANG AJAL (2024) – JALAN INSTAN DENGAN PERSEKUTUAN

Hadrah Daeng Ratu memang betul Sutradara perempuan yang sangat produktif. Belum lama merilis film Pemandi Jenazah yang box office, pekan ini dia kembali menghasilkan sebuah film berjudul Menjelang Ajal. Walaupun belum ada variasi dalam hal genre. Tapi produktivitasnya untuk berkarya patut diapresiasi. Kualitas film horor yang ia hasilkan pun terlihat semakin dipertimbangkan. Pemandi Jenazah sebagai contoh, tidak hanya sekedar asal nakutin, tapi punya struktur cerita yang cukup rapi dan aspek teknis yang diperhitungkan, disamping isu filmnya yang sempat jadi pembicaraan.

Dua bulan setelahnya, hadirlah Menjelang Ajal yang bercerita tentang persekutuan dengan jin demi usaha laris. Premis yang sebetulnya sudah banyak sekali terdapat di film-film horor Indonesia, mengingat memang jalan instan kaya jadi obsesi banyak warga sini. Dari jalan instan khas politisi hingga komat-kamit sambil semedi. Yang penting tuntutan materi dunia bisa dipenuhi.

Setelah suaminya meninggal, Sekar (Shareefa Daanish) musti menghidupi kebutuhan anak-anaknya seorang diri. Merasa usahanya tidak cukup, ia pun mencoba jalan instan tersebut melalui bantuan seorang dukun yang menghubungkannya dengan Nyi Wengi. Usaha rumah makannya laris. Tapi nasib memang siapa yang tahu, selepas dukun tersebut meninggal, Nyi Wengi malah menteror Sekar dan orang-orang di sekitarnya habis-habisan, dimulai dengan rumah makannya yang semakin sepi. Di era modern saat ini, sebagai negeri dengan jenis setan terbanyak, usaha sepi bukan karena kompetitor memang masih menarik untuk diceritakan.

Teror itu pun bertahap hingga merusak fisik Sekar dan menyakiti orang-orang yang berhubungan dengannya. Segala upaya dilakukan tiga anaknya, tapi kesempatan hidup Sekar terlihat semakin tipis.

Sisi dramatis dalam Menjelang Ajal mengajak kita menyaksikan perjuangan seorang perempuan yang berusaha untuk menghidupi keluarga dan segala konsekuensi yang ia terima. Persekutuan yang ia lakukan bukan semata ingin berlimpah harta, tapi untuk hidup layak anak-anaknya. Lihatlah di awal ketika ia menghadapi dilema saat air bunga itu pertama kali menyentuh kepalanya dan saat perdebatan terjadi dengan anak lelakinya di meja makan karena ia ingin anaknya kuliah. Barangkali disini ibunya merasa tertampar, lantaran anaknya mau bekerja apa saja dengan tangannya sendiri, sementara dirinya malah mengandalkan jin. Perdebatan meja makan ibu dan anak ini dieksekusi dengan baik dengan performa akting Shareefa Daanish dan Daffa Wardhana.

Menjelang Ajal sangat berpotensi menjadi horor psikologis dan supranatural yang bagus dengan pergolakan batin yang dialami Sekar, serta kemunculan Nyi Wengi yang harusnya bisa lebih tepat lagi. Bahkan bisa menyentuh body horror ketika fisik Sekar berubah karena Nyi Wengi perlahan menggerogoti dirinya. Namun di paruh terakhir, film ini terasa melaju liar membabi buta dengan tusuk dan darah, hingga inti utama film yang sudah dibangun di paruh awal terasa kehilangan fokus.

Tapi lepas dari itu semua, Menjelang Ajal haruslah jadi salah satu standar film horor Indonesia yang secara teknis tidak diragukan lagi.

Menjelang Ajal tayang di bioskop mulai Selasa, 30 April 2024!

Share