VIRGO & THE SPARKLINGS (2023) – WARNA-WARNIA KISAH REMAJA DI ATAS HITAM-PUTIH BAIK DAN SALAH

Sepertinya sudah menjadi formula umum jika dunia remaja, terutama generasi Z saat ini adalah dunia yang penuh gemerlap warna. Mereka punya banyak pilihan, jika tidak suka merah, mereka bisa pilih biru, kuning, atau memadukan corak yang mereka suka. Walaupun ada keterbatasan, ada saja cara yang mereka bisa tempuh untuk mencapai warna tersebut, mengingat saat ini mereka punya banyak akses. Tapi segala warna gemerlap tersebut masih berdiri di atas sebuah kanvas hitam putih yang memberikan arah bagi mereka mana yang patut, mana yang hadirkan takut.

Film ketiga dari Jagat Sinema Bumilangit yang dinahkodai oleh Ody C. Harahap, Virgo & The Sparklings memilih pengemasan yang sangat berbeda dari dua film sebelumnya. Orang-orang dewasa di kisah sebelumnya berganti sekelompok remaja yang masih duduk di bangku sekolah, termasuk si tokoh utama yang perlahan-lahan menyadari kemampuannya bakal memberikannya tanggung jawab besar, Riani (Adhisty Zara). Karena berurusan dengan dinamika mereka, maka Virgo & The Sparklings mengikuti jalan kehidupan para karakternya, remaja-remaja yang sedang seru-serunya menikmati masa muda dalam persahabatan, percintaan, persaingan, hobi dan pencarian jati diri.

Riani yang keseharian terlihat ceria dengan warna-warni tersebut bersama tiga sahabatnya dalam sebuah band yang bernama The Virgos serta perkenalannya dengan cowok potensial sebagai cinta pertama, tiba-tiba harus membantu banyak orang untuk sembuh dari pengaruh jahat. Apalagi ia memiliki kekuatan berupa jentikan api yang bisa menyembuhkan mereka. Dengan bantuan para sahabat, Riani mencoba mengembangkan potensinya, dari usaha mengendalikan api hingga melompat melewati penghalang. Namun seiring ia menyadari kemampuannya, tanggung jawabnya semakin besar. Kasus makin banyak. Kekacauan makin marak. Hingga mereka mulai mengacak-acak warna-warni Riani.

Warna-warni inilah yang memanjakan kita sepanjang film dalam bentuk chemistry para pemain yang sangat seru serta lagu-lagu yang enak sekali buat sing-along. Kedua hal ini tentu terwujud berkat performa para pemain yang alami dengan energi muda mereka serta lirik lagu yang menarik diiringi aransemen yang asyik. Dua perpaduan yang sangat cocok mewakili pasang surut dunia Gen Z.

Di balik corak warna tersebut, ada hitam-putih yang – walaupun terkesan klise – masih menjadi formula yang dipakai hingga sekarang untuk film superhero. Apalagi ini adalah kisah pahlawan remaja yang barangkali tidak perlu memikul beban berat dalam bercerita. Cukup sajikan cerita sederhana yang bisa dinikmati bersama sahabat-sahabat setia. Tapi sebetulnya, di balik hitam-putih ini ada dua ironi yang bisa kita lihat dalam keseharian. Pemberontak selalu digambarkan orang yang salah, penurut sistem selalu dianggap benar. Dedek Gen-Z mustinya bisa menyaring keputusan mereka.

Virgo & The Sparklings tayang di bioskop 2 Maret 2023.

Share