Setelah sukses mengerjakan film bergenre sport melalui Creed (2015) dan kemudian film superhero Black Panther (2018), kini sutradara Ryan Coogler pada tahun 2025 ini ia melakukan debut penyutradaraan untuk film horor yang berjudul Sinners, dimana ia kembali bekerja sama dengan aktor Michael B. Jordan dan kali ini juga ada Hailee Steinfeld, Jack O’Connell, Wunmi Mosaku, Miles Caton, Jayme Lawson, Omar Miller, dan Delroy Lindo.
SINOPSIS
Berlatar di Clarksdale, Mississippi pada tahun 1932 hidup seorang pemuda Sammie Moore (Miles Caton), seorang pemuda dengan impian menjadi bintang blues meskipun ayahnya sudah melarangnya, hingga kedatangan si kembar Smoke dan Stack (Michael B Jordan) yang setelah tujuh tahun mempelajari perdagangan geng dari mafia Irlandia dan Italia dan sukses di Chicago lalu pulang ke kampung halaman mereka di Clarksdale dan berniat mengubah bekas pabrik pengolahan kayu menjadi sebuah tempat hiburan bagi black community.
Namun semua hal yang sudah direncanakan dengan matang tidak semudah yang diperkirakan dan semuanya berubah menjadi menjadi kejadian yang mengerikan hanya dalam satu malam.
REVIEW
Di film ini Ryan Coogler menunjukkan bahwa musik rock ‘n’ roll, blues, R&B, semuanya berasal dari kerja keras dan hati masyarakat kulit hitam, terutama mereka diperbudak atas nama kolonialisme, kapitalisme, dan juga keserakahan.
Ryan Coogler juga menggunakan film ini sebagai titik fokus untuk melihat lebih jauh tentang betapa musik sangat berarti bagi orang-orang dari semua lapisan masyarakat, mengikat mereka lintas generasi. Visual dari gambar-gambar yang disajikan cinematographer Autumn Durald Arkapaw dimana ia menggunakan kamera IMAX di dalam film ini jelas mesti kalian saksikan di layar lebar karena penggunaan warna yang indah di seluruh bagian, entah itu langit biru atau api jingga hingga darah merah yang berceceran di mana-mana.
Metafora dari para vampir yang tampil di dalam Sinners adalah mereka dikendalikan memiliki pikiran yang sama namun filosofis, dan memiliki tujuan yang jelas yaitu untuk merebut suatu “kebebasan” yang menurut mereka tidak sejalan dengan visi mereka. Kejadian-kejadian di tengah konflik rasisme dan aktivitas kriminal lainnya sudah menjadi familiar bagi Smoke dan Stack yang sudah melihat semuanya di kehidupan keras di dunia yang mereka lalui, serta trauma dari orang-orang yang mereka cintai yang sudah tinggal lama di tempat yang penuh kesengsaraan dan ketidakadilan.
Dari departemen akting para penampilan cast nya sangat luar biasa di layar, dari Michael B. Jordan yang berhasil menampilkan karakter kembar dengan kepribadian yang berbeda-beda, lalu Miles Caton menjadi sosok yang berbakat dan hendak menggapai impiannya, Wunmi Mosaku seorang yang kehilangan tapi mencoba untuk selalu bertahan, Delroy Lindo menjadi karakter yang berprinsip dan dapat diandalkan serta dipercaya, hingga Jack O’Connel sang vampir filosofis.
Sinners menyampaikan pesan kepada penonton haruskah kita menjauhi dosa? Atau haruskah kita menerimanya? Tidak dapat disangkal bahwa ini adalah karya terbaik Ryan Coogler hingga saat ini. Film yang kejam, vulgar, dan siap mencabik tenggorokan ketika kalian lengah serta membasahi penonton dengan darah yang muncrat dari pembuluh arteri.
Sinners adalah kisah tentang warisan budaya yang menembus ruang waktu dan saling berhubungan dengan masa lalu, masa depan dan tentunya pada masa sekarang, khususnya bagi para seniman kulit hitam. Unsur supernatural dan horor menjadikan filmnya menjadi lebih menarik dan tidak monoton untuk dinikmati.
Overall Sinners dimulai dengan awal yang pelan dan perlahan-lahan, namun semua kesabaran akhirnya terbayarkan dibagian ketiga filmnya. Seru dan bikin gregetan sekaligus mengagetkan, terutama di adegan klimaks filmnya.
Sinners tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, 16 April 2025! Ada 2 (dua) credit scene di film ini pada bagian tengah dan paling akhir yang harus kalian lihat.
