Mary (Melissa Roxburgh) merupakan detektif baru yang dipasangkan dengan detektif berpengalaman Jake Doyle (Martin Lawrence) mereka mendapatkan kasus pembunuhan berantai dimana sang korban diawetkan dan dijadikan sebagai sebuah karya seni.
SINOPSIS
Menceritakan tentang perburuan yang dilakukan dua polisi terhadap sesosok pembunuh yang modus operandinya meniru “The Artist” , pembunuh serial yang mengawetkan korbannya dan menghias mereka seperti patung dewi nan megah. Demi mencari peniru ini, para polisi terpaksa bekerja sama dengan “The Artist” yang saat ini sedang dipenjara. Apakah kedua polisi ini berhasil mengungkap siapa sosok peniru ini?
Kejadian ini sama persis dengan motif pembunuh berantai yang pernah berkeliaran beberapa tahun yang lalu di kota tersebut, “The Artist” (John Malkovich) yang telah dipenjara dan menunggu hukuman mati. Untuk menemukan pelaku pembunuhan tersebut, Mary dan Jake akhirnya mendatangi “The Artist” untuk meminta petunjuk.
Pada akhirnya “The Artist” mau membantu mereka dengan imbalan meminta hukuman matinya diganti dengan hukuman penjara seumur hidup. Dengan pembunuhan yang semakin intens, mereka harus berpacu dengan waktu untuk menghentikan si peniru “The Artist”.
REVIEW
Selama tiga perempat awal cerita, penonton diajak menebak siapa si peniru ini. Apa dia salah satu dari anggota polisi? Atau pengagum “The Artist” yang mengirim surat selama dia dipenjara? Petunjuk demi petunjuk dikumpulkan detektif Mary Kelly dan Jake Doyle demi membongkar sosok pembunuh ini. Sesekali, Mary datang untuk meminta bantuan Sang Seniman dengan menunjukkan foto-foto korban. Berharap ada petunjuk yang bisa diberikan.
Ketika menonton sebuah film thriller mistery, kita tentunya berekspektasi mendapatkan pengalaman yang menegangkan dan mampu bikin penasaran. Sayangnya, film ini hanya berhasil membuat penonton penasaran saja terkait siapa sosok pembunuh bayaran baru yang meniru sang Seniman. Sisanya, film ini terasa flat dan kurang menegangkan.
Bahkan, untuk sebuah film berdurasi 96 menit yang sebenarnya terbilang pendek, faktor utama yang bikin hal ini terjadi tentunya adalah minimnya tensi atau ketegangan dari segala konflik yang terjadi. Intinya, film ini gagal sebagai sebuah tontonan bergenre thriller mistery.
Tampilan gelap ala pembunuhan misterius tidak bisa mendukung cerita yang dibuat secara religius dengan banyaknya menyebut malaikat dan sekitarnya. Peran Jake yang kontra dengan The Artist, makin membuat kinerja karakter utama Mary bekerja ekstra, dan itu tidak berhasil. Plot yang melelahkan hingga akhir yang tertebak. Suguhan misteri mentah pembunuhan berantai, sia-sia berlindung di balik nama copycat.
Mindcage akan segera tayang di Cinema XXI.
