12 CERITA GLEN ANGGARA (2022) – MANIS DAN MENGGEMASKAN TANPA MENYE-MENYE

Mariposa, sebuah karya tulisan dari Luluk HF yang sudah diadaptasi ke dalam film berjudul sama produksi kerjasama Falcon Pictures dan Starvision kini diperluas semesta kisahnya dengan memfokuskan karakter lain yaitu Glen Anggara. Film yang bercerita tentang kisah asmara Glen dan seorang gadis bernama Shena ini berjudul 12 Cerita Glen Anggara.

Masih dibintangi Junior Roberts, 12 Cerita Glen Anggara tetap diperkuat Angga Yunanda, Adhisty Zara, Dannia Salsabila dan Abun Sungkar plus beberapa tambahan karakter baru yang dimainkan Prilly Latuconsina, Alya Rohali, Imelda Therine dan Marcellino Lefrandt yangsukses menambah warna dalam semesta Mariposa.

SINOPSIS

Saat sedang hangout di cafe, Glen (Junior Roberts), Iqbal (Angga Yunanda) danRian (Abun Sungkar) dikejutkan dengan kedatangan Shena (Prilly Latuconsina), mantan kakak kelas yang menawarkan diri menjadi pacar Glen. Ditodong tiba-tiba seperti itu Glen pun menolak dan malah meledek Shena yang menurutnya aneh. Selidik punya selidik, ternyata Glen akhirnya tahu bahwa Shena memiliki penyakit gagal ginjal yang membuatnya putus asa dan ingin mewujudkan keinginan-keinginannya, antara lain memiliki pacar.

Mengetahui hal itu, hati Glen pun terketuk. Glen yang waktu SMA dulu memang naksir Shena akhirnya mencoba Shena mewujudkan keinginan Shena untuk jadi pacarnya dan juga 11 keinginan Shena yang lain demi membuat Shena bahasia. Usaha Glen itu menjadi 12 cerita yang mengesankan bukan hanya untuk Shena, tapi juga untuk Glen dan akan mengubah jalan hidupnya.

REVIEW

Mengulang formula yang sama dengan film Mariposa yang cukup sukses meraih 700 ribu penonton saat tayang di awal masa-masa pandemi sebelum bioskop ditutup seakan memberikan rasa optimis dari dua PH besar di Indonesia, Falcon Pictures dan Starvision untuk melanjutkan kerjasama mereka dengan melebarkan semesta Mariposa.

Mengambil karakter Glen Anggara sebagai karakter utama adalah strategi yang cukup berani ketimbang melanjutkan kisah Iqbal (Angga Yunanda) dan Acha (Adhisty Zara) dari film pertama. Menjadikan Junior Roberts yang belum memiliki nama besar sebagai aktor utama memang pilihan yang cukup beresiko, namun pemilihan Prilly Latuconsina ( sebagai lawan main Roberts, penulis pikir adalah pilihan tepat mengingat nama besar Prilly yang sudah cukup mapan di industri film Indonesia.

Dan benar saja, Prilly tampil gemilang di film ini sebagai gadis mellow yang memiliki riwayat penyakit gagal ginjal, putus asa dan merasa kehilangan masa mudanya karena harus cuci darah terus menerus. Chemistry-nya bersama Junior Roberts juga mengalir dengan baik sepanjang durasi. Perkembangan karakter Glen Anggara dari film Mariposa dan sepanjang film 12 Cerita Glen Anggara ini juga menjadi highlight yang layak diapresiasi berkat kemampuan Junior Roberts memainkan karakternya. Dari anak orang kaya yang manja dan tidak punya beban hidup untuk kemudian penuh kepedulian saat bertemu Shena.

Tidak hanya duet bintang utamanya, barisan aktor pendukung film juga layak diberikan kredit. Para sahabat yang makin solid dan kompak dimainkan Angga Yunanda (Dua Garis Biru, Sunyi), Adhisty Zara (Keluarga Cemara, Dua Garis Biru), Dannia Salsabila (Sin, Surat Dari Kematian), dan Abun Sungkar (Senior, Kapan Pindah Rumah?). Di luar para bintang muda, aktor senior Imelda Therine (Rumah Dara, Ratu Ilmu Hitam) jadi pencuri perhatian di film ini. Sosok Ibu Glen yang dimainkan Imelda tampil kocak dan atraktif, apalagi saat tampil berdua dengan Marcellino Lefrandt (Street Society, Terlalu Tampan) yang berperan sebagai Ayah Glen. Alya Rohali (Moga Bunda Disayang Allah, Dibalik 98) di comeback-nya setelah sekian lama juga layak diberikan kredit.

Naskah film yang berkutat di hubungan Glen dan Shena, diberikan bumbu pertentangan antara Glen dengan sahabatnya yang merasa Glen itu dimanfaatkan oleh Shena dan Glen hanya kasihan pada Shena. Ini merupakan sebuah konflik lazim yang terhitung standar namun masih logis. Momen-momen gemas coba ditampilkan saat Glen mencoba mewujudkan keinginan Shena, ada yang cukup berhasil namun ada juga yang kurang dramatis dan kurang bereskalasi. Tapi hal ini tidak mengurangi manisnya film ini, bahkan di momen haru sekali pun film tetap terasa manis tanpa menye-menye mengeksploitasi penyakit Shena.

Selain lewat naskah, kesan manis usai menonton film ini juga didukung oleh teknis produksinya. Sutradara Fajar Bustomi (Dilan, My Sassy Girl) sukses memaksimalkan kerjasama sinematografi dan art direction sehingga film ini tampil sama cantiknya dengan Mariposa. Didukung lokasi-lokasi yang terlihat indah di layar, kostum pemain yang berwarna-warni pastel yang cantik di mata, serta tata musik apik yang memiliki sebuah lagu soundtrack manis dan catchy berjudul Luka Kecil yang dinyanyikan sendiri oleh Prilly Latuconsina, membuat 12 Cerita Glen Anggara tidak hanya terasa manis, tapi juga indah di mata dan merdu di telinga.

SUMMARY

Sukses melebarkan semesta Mariposa, film 12 Cerita Glen Anggara tampil ceria, manis dan menggemaskan dengan kualitas akting mumpuni dari duet Junior Roberts & Prilly Latuconsina serta chemistry para aktor-aktor pendukung yang membuat para karakter yang mereka mainkan mudah dicintai. Haru, hangat dan lucu melebur jadi satu dan membuat 12 Cerita Glen Anggara jadi salah satu film roman remaja terbaik tahun ini.

12 Cerita Glen Anggara tayang di bioskop mulai Kamis, 18 Agustus 2022.

Share