THE HUMMINGBIRD (IL COLIBRì) – PUZZLE KEHIDUPAN MARCO

Selama tiga generasi, Marco selalu berusaha menjadi lelaki yang baik. Meskipun terkadang ia mengikuti kata hatinya untuk meraih bahagia, hingga berpaling pada sosok lain. Marco selalu berusaha mendahulukan kepentingan orang-orang di sekitar.

The Hummingbird karya sutradara Francesca Archibugi adalah perjalanan hidup Marco sejak ia kecil hingga renta. Marco menghadapi berbagai fase kehidupan. Dari kesaksian terhadap pertengkaran orang tua ketika ia kecil, mencoba memberontak ketika remaja, menjadi ophthalmologist, memiliki anak dan cucu, hingga keputusan-keputusan pribadinya. Yang menarik dari film ini adalah alurnya yang seperti puzzle dan penonton harus bekerja cukup keras untuk menyusun puzzle tersebut hingga mendapati cerita kehidupan Marco yang runut. Cara penceritaan seperti ini mengingatkan penulis pribadi pada film 21 Grams karya Alejandro González Iñárritu. Cuma film tersebut dibagi ke dalam tiga sudut pandang.

Rupanya eksperimentasi plot seperti itu mengikuti sumber aslinya, yakni novel berjudul sama karya Sandro Veronesi yang dirilis tahun 2019 dan telah memenangkan Strega Prize, sebuah anugerah sastra prestisius di Italia. Sepertinya setelah ini penulis perlu mencari novel tersebut karena cara berceritanya yang menarik.

Film The Hummingbird memang memiliki sisi puzzle yang menarik itu. Namun sayang, ada adegan-adegan emosional yang mustinya bisa menyedot perhatian, tapi karena penonton telah berpikir untuk menyusun puzzle, perhatian itu pun menyusut untuk merasakan emosi para karakter. Lepas dari itu, The Hummingbird sayang sekali untuk dilewatkan. Apalagi film ini juga masuk seleksi dalam Toronto International Film Festival dan Rome Film Festival.

The Hummingbird merupakan salah satu film yang diputar di Italian Film Festival 2023 yang berlangsung dari 21 sampai 29 Januari.

Share