DRAGON BALL SUPER: SUPER HERO (2022) – KOCAK POL TANPA KEHILANGAN AKSI SERUNYA

Seri film Dragon Ball merupakan salah satu animasi adaptasi manga yang memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dimana film Dragon Ball Super: Super Hero dirilis minggu lalu dan mencapai peringkat satu box office di sana. Hasil yang di luar dugaan ini membuat perilisannya di Indonesia sangat ditunggu-tunggu setelah Dragon Ball Super: Broly yang rilis tahun 2018 lalu.

Disutradarai Tetsuro Kodama dan memiliki fokus cerita pada sosok Piccolo dan Gohan yang harus menyelamatkanputri Gohan yang bernama Pan dari ancaman kebangkitan Kelompok Red Ribbon, Dragon Ball Super: Super Hero tayang mulai hari ini, 26 Agustus 2022 di bioskop Indonesia.

SINOPSIS

Piccolo (disuarakan oleh Toshio Furukawa) kini tinggal dengan keluarga Gohan (Masako Nozawa) dan menjadi pelatih tarung untuk putri Gohan, Pan (Yuko Minaguchi). Sikap penuh waspada pada ancaman membuat Piccolo bersikeras agar Gohan terus berlatih meningkatkan skill bertarungnya, tetapi dengan alasan sibuk dan suasana damai, Gohan selalu menolak saran Piccolo tanpa sadar bahwa di markas tersembunyinya, pewaris organisasi jahat Red Ribbon, Magenta (Volcano Ota) yang masih memiliki dendam pasca kekalahan kakek dan ayahnya oleh Goku (Masako Nozawa), Bulma (Aya Hisakawa) dkk, merencanakan taktik jahat dengan merekrut dan memperalat sang jenius pencipta android super Dr. Hedo (Miyu Iruno) untuk melawan kelompok Bulma yang difitnah sebagai organisasi yang jahat.

Dengan keluguannya dan obsesinya menjadi pahlawan super, Dr Hedo pun setuju membantu Magenta dengan menciptakan android-android berkekuatan super hero untuk menghancurkan Capsule Corp. milik Bulma. Beruntung ada Piccolo yang menyadari rencana jahat Magenta. Namun tidak mudah bagi Piccolo melawan para android super, ia butuh bantuan Gohan, apalagi melawan satu android super pamungkas bernama Cell Max (Norio Wakamoto).

REVIEW

Kocak. Satu kesan yang kami dapatkan dari film ini adalah betapa film ini mampu menghasilkan tawa yang renyah di sepanjang durasi film. Bukan hanya dari tingkah konyol para karakternya saat melakukan hal receh, saat adegan tarung pun sukses menyisipkan momen-momen lucu yang hebatnya tidak mengganggu keseruan adegan-adegan aksinya.

Terlihat jelas sutradara Tetsuro Kodama ini mempunyai selera humor yang tinggi dengan sebaran momen komedinya yang melimpah di film Dragon Ball Super: Super Hero ini. Jika dibandingkan dengan film sebelumnya Broly, bisa dibilang sebuah perubahan signifikan dari genre action jadi action comedy.

Plot film yang bermula dari sudut pandang Magenta sang antagonis saat merekrut Dr. Hedo sudah dibumbui banyak adegan konyol dengan kekayaan karakterisasi Dr. Hedo yang lugu, Magenta yang bertubuh ‘mungil’ dan Carmine, asisten Magenta yang narsis selalu menyelipkan namanya dii video presentasi. Durasi nyaris 10 menit mengenalkan para antagonis ini sukses memberi informasi rencana Magenta sekaligus mengocok perut penonton.

Saat plot bergerak ke Piccolo dan keluarga Gohan pun adegan komedi tidak juga berkurang intensitasnya. Kali ini dengan sedikit adegan aksi saat Piccolo melatih darah saiyan milik Pan. Polah Pan yang imut dan menggemaskan jadi hal yang digali kelucuannya ditambah keterpaksaan Piccolo menjadi babysitter Pan. Bagian ini potensial membuat penonton terpingkal.

Selanjutnya adegan aksi mendominasi sisa durasi, dari mulai serangan android super yang membuat Piccolo kewalahan, Goku dan Bejita yang sedang sibuk melatih Broly dan usaha Piccolo untuk menyusup dan menggagalkan rencana buruk Magenta. Semua berlangsung dengan tempo yang cepat dan ringkas. Film terasa padat dalam 100 menit durasinya.

Satu kekurangan adalah sempilan cerita Goku dan Bejita plus Broly yang terasa dipanjang-panjangkan demi menunjukkan hasil akhir yang berkaitan dengan usaha Piccolo dan Bulma meminta bantuan Goku dkk. 10 menit terasa terbuang begitu saja, namun untungnya selain adegan pertarungan Goku vs Bejita, sekuens ini diisi dengan sisi komedi yang luar biasa kocak dari Beerus (Koichi Yamadera) dan asistennya Whis (Masakazu Morita) bersama staf dapur Lemo (Tomokazu Sugita) dan Cheelai (Nana Mizuki) yang ditaksir Beerus si Dewa Kucing.

Di luar kekurangan itu, sisanya adalah sebuah film yang solid dengan kualitas animasi enak dilihat, plot padat tanpa basa-basi, adegan tarung di babak ketiga yang seru plus isian komedi yang sangat-sangat menghibur. Sehingga, meskipun fokus pada Piccolo dan Gohan, Dragon Ball Super: Super Hero adalah sajian film animasi yang akan menyenangkan para penggemar semesta Dragon Ball sekaligus potensial menggaet penggemar baru dari penonton-penonton yang menonton hanya demi mencari hiburan.

SUMMARY

Dragon Ball Super: Super Hero tampil kocak dan seru dari awal sampai akhir. Sajian memuaskan bagi penggemar semesta Dragon Ball dan suguhan menghibur bagi para penonton casual yang tidak perlu khawatir bingung akan ceritanya, karena akan ada rekap film dragon ball yang sebelumnya di awal film. Lucu, menghibur, menyenangkan dan akan membangkitkan nostalgia bagi anak ’90-an. Dragon Ball Super: Super Hero adalah film animasi yang sayang untuk dilewatkan.

Dragon Ball Super: Super Hero tayang di bioskop mulai 26 Agustus 2022.

Share