BUYA HAMKA VOL. I (2023) – PERKENALAN PADA HAMKA SANG ULAMA, JURNALIS & PUJANGGA

Pendidikan sejarah di negara Indonesia adalah sebuah bidang studi yang terhitung paling cepat berubah, tidak konsisten dan cenderung tidak dapat diandalkan sumbernya. Namun untuk sejarah seorang tokoh bangsa bernama Hamka, semua terang benderang nyata harum namanya. Sosok Hamka yang pertama kali menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia ternyata bukan hanya dikenal sebagai seorang ulama. Beliau memiliki banyak ‘jabatan’ di sepanjang hidupnya, sebagai seorang jurnalis, pengarang novel roman, seniman, pejuang, juga sebagai seorang suami dan seorang ayah.

Film Buya Hamka berusaha menangkap dan membagikan kisah hidupnya yang panjang ke dalam sebuah trilogi yang diproduksi dengan kualitas tinggi dari hasil kerjasama dua rumah produksi papan atas, Falcon Pictures & Starvision Plus. Disutradarai Fajar Bustomi dan diperankan oleh Vino G. Bastian, Laudya Chintya Bella, Donny Damara, Dessy Ratnasari, Marthino Lio, Ade Firman Hakim, dan sederet bintang lainnya, film Buya Hamka Volume I akan ditayangkan mulai 19 April 2023 di bioskop Indonesia.

SINOPSIS

Di periode awal 1930-an, Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang akrab dikenal dengan nama Hamka (Vino G. Bastian) menjadi salah seorang pengurus Muhammadiyah di Makassar. Ia mengajak turut serta istri Siti Raham (Laudya Chintya Bella) dan kedua putranya bertugas sekaligus berdakwah di tanah Sulawesi Selatan itu. Sebuah tawaran menarik pun muncul untuk Hamka pindah ke Medan untuk menjabat sebagai redaktur di koran Pedoman Masjarakat. Dukungan sang istri membuat Hamka yakin untuk memulai kariernya sebagai jurnalis di Sumatera.

Namun, keinginan Siti Raham yang rindu pulang dan tinggal di kampung halaman membuat keduanya terpaksa menjalani hubungan jarak jauh antara Medan – Padang Panjang. Dinamika kehidupan keluarga Hamka, termasuk sebuah tragedi menguji ketabahan dan kekuatan cinta Hamka pada keluarganya, yang ia harus bagikan dengan cinta pada pekerjaan, hasrat, orang tua dan rasa cintanya pada tanah air. Hamka bukan hanya seorang ulama, tetapi juga seorang jurnalis, pujangga, penulis, seniman, pejuang dan juga suami dan ayah bagi anak-anaknya.

HAMKA SANG TOKOH BANGSA PENUH TELADAN

Menilik kualitas produksi film Buya Hamka Volume I yang menjadi pembuka dari trilogi Buya Hamka adalah sebuah hal yang menarik. Ekspektasi penceritaan sosok tokoh bangsa yang berjalan linear dari awal sampai pada akhir hidupnya ternyata bukan menjadi pilihan penceritaan yang diambil oleh para pembuat filmnya.

Dengan naskah dari duet Cassandra Massardi (Get M4rried, Tampan Tailor) dan Alim Sudio (Losmen Bu Broto, Miracle in Cell No. 7), film Buya Hamka Volume I ini secara cerdik menceritakan sosok Hamka di masa awal kariernya sebagai jurnalis, penulis novel roman dan redaktur Pedoman Masyarakat yang menjadi bagian dari media corong masyarakat di era sebelum kemerdekaan. Kenapa cerdik? Bagi kami, mengenalkan sosok Hamka kepada penonton itu perlu dirangsang dengan memaparkan sebagai apa sosok Hamka itu terkenal.

Dalam Buya Hamka Volume I ini sosok Hamka sebagai seorang ulama, jurnalis, penulis buku roman, seniman dan pejuang berceritakan beriringan dengan sosoknya sebagai seorang suami dan ayah di dalam sebuah bahtera rumah tangganya dengan seorang wanita tangguh bernama Siti Raham. Kendati dalam penceritaannya terasa seperti fragmen per fragmen tanpa adanya satu plot solid yang menjahit keseluruhan cerita, namun isi dari masing-masing scene perjalanan hidup Hamka memiliki satu paket adegan, dialog dan dramatisasi yang baik. Konteks isi adegan demi adegan pun sangat efektif menjelaskan karakter dan watak seorang Hamka sesungguhnya. Vino G. Bastian (Miracle in Cell No 7,Tampan Tailor) di puncak kariernya sebagai seorang aktor memerankan Hamka dengan sangat baik.

Sebagai sosok sentral dalam film biopiknya, karakter Hamka juga diimbangi dengan karakter orang-orang di sekitarnya. Di dalam film pertama ini karakter Siti Raham dijadikan penyeimbang dan penyelaras karakter Hamka di tengah ambisinya menjadi seorang jurnalis, pengarang novel laris sekaligus ulama. Sosok Siti Raham yang dimainkan brilian dengan keteduhan sikap dan tatapan Laudya Chintya Bella (Ambu, Talak 3) menggambarkan arti dari “Di balik lelaki hebat, selalu ada wanita kuat yang menopang”. Duet Vino dan Bella menampilkan chemistry yang baik membuat penonton peduli pada keluarga mereka.

Beberapa penampilan singkat juga ditorehkan cukup baik oleh Donny Damara (Kembang Api, Perwira & Ksatria), Marthino Lio (Sultan Agung, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas), Ade Firman Hakim (Ratu Ilmu Hitam), Ferry Salim (Teka Teki Tika), Verdi Solaiman (27 Steps of May), serta Anjasmara (Koper) dalam penampilan berkesannya sebagai Bung Karno. Kredit lebih untuk Vino, Bella dan Donny Damara yang memainkan karakter Minang dengan bahasa Minang klasik yang sangat baik menurut sepemahaman kami, indah didengar dengan rasa mengayun seperti bersajak.

Sutradara Fajar Bustomi (Dilan, Mariposa) dengan pengalamannya mampu mengarahkan ensemble cast yang luar biasa beragam ini dan mengeluarkan energi akting yang berkelas dari pada aktor papan atas Indonesia tersebut. Kualitas teknis produksi juga terlihat sangat baik diolah oleh Fajar dalam film pertamanya ini. Film terlihat mahal sesuai dengan kabar bujet yang dikeluarkan. Desain produksi, kostum dan make up juga tidak main-main, menunjukkan bahwa kualitas produksi film Indonesia semakin meningkat jauh seiring dengan bujet produksi yang dianggarkan.

Overall, film Buya Hamka Volume I bukan hanya sekadar film, melainkan sebuah karya kolektif para pekerja seni berkualitas yang sangat peduli pada sosok tokoh nasional bangsa, Buya Hamka, yang fragmen per fragmen hidup dan kariernya diceritakan dengan penuh pesan dan makna, menjadikannya sosok teladan bagi generasi-generasi muda Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.

Buya Hamka Volume I tayang mulai 19 April 2023 untuk menyambut libur lebaran di bioskop Indonesia

Share