TEENAGE MUTANT NINJA TURTLES: MUTANT MAYHEM (2023) – REBOOT ANIMASI YANG SUPER FUN!

Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem. Film superhero animasi komputer yang disutradarai oleh Jeff Rowe dari skenario yang ia tulis bersama Seth Rogen, Evan Goldberg, Dan Hernandez, dan Benji Samit. Dalam film ini, sutradara Jeff Rowe yang sebelumnya terlibat dalam film The Mitchells vs. the Machines menghadirkan gaya animasi yang tidak biasa. Setiap frame film ini terlihat seperti digambar tangan dengan sentuhan estetika street-art yang mencolok. Pilihan yang berani ini menjadi hembusan segar di tengah dominasi film animasi besar-besaran yang sering kali terlihat sama.

SINOPSIS

Berlatar kota New York, perusahaan Techno Cosmic Research Institute (TCRI) di bawah pimpinan Cynthia Utrom mengutus pasukannya untuk menangkap ilmuwan Baxter Stockman, yang berhasil menciptakan formula untuk menjadikan hewan sebagai genetik baru atau mutan.

Dalam proses penangkapan ini, TCRI mengalami kegagalan karena para hewan peliharaan Baxter berhasil melarikan diri, bahkan ada satu formula yang secara tidak sengaja tumpah ke dalam pipa pembuangan.

Lima belas tahun berlalu, kisah beralih pada keempat kura-kura yang mendapat tugas untuk mencuri berbagai kebutuhan harian. Mereka adalah Michelangelo, Leonardo, Raphael dan Donatello. Diasuh oleh sang ayah yang merupakan wujud mutan tikus, Splinter (Jackie Chan), keempat bersaudara ini hidup dalam parit, jauh dari manusia.

Bukan tanpa alasan, Splinter pernah mengalami momen tak menyenangkan dari manusia, sehingga ia memutuskan untuk hidup menyendiri. Bahkan untuk melindungi diri, Splinter menurunkan keahlian bela diri ninjutsu pada keempat anaknya.

Kesempatan untuk hidup berdampingan dengan manusia datang ketika para kura-kura bertemu dengan April O’Neil (Ayo Edebiri), anak SMA yang juga anggota jurnalis sekolah. Setelah membantu April mendapatkan skuternya yang dicuri sekelompok gang, petualangan keempat kura-kura remaja ini berlanjut hingga mereka bertemu dengan ‘saudara’ sesama mutan ciptaan Baxter yang berhasil melarikan diri saat penangkapan 15 tahun lalu.

REVIEW

Adaptasi live action TMNT pernah muncul di tahun 2014 dalam Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadow, tetapi kurang mendapat apresiasi dari para kritikus. Berbeda dengan film Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem yang kali ini menuai nilai positif. Selain rating di platform Rotten Tomatoes maupun IMDB yang terbilang memuaskan, menurut penulis pribadi film ini memiliki formula segar dalam menghantarkan kisah yang dekat dengan kehidupan remaja.

Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem belajar bela diri mereka yang ikonik itu sedikit dipelintir. Hasilnya cukup menghibur dan memberi warna baru dalam pengembangan karakter empat kura-kura dan guru mereka, Splinter. Di  Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem  ini, kita akan melihat bagaimana para kura-kura ninja baru mengenal dunia luar dan sangat berharap untuk bisa diterima oleh lingkungannya. Sebuah tema yang lagi hangat-hangatnya di kalangan remaja generasi Z seperti saat ini. 

Latar yang terlihat seperti gambar corat-coret, dan blurry, akan membuat kita lebih fokus akan objek animasi utama. Semua dibuat seimbang tidak berlebihan, sehingga setiap karakter mendapat porsi gambar pas di semua adegan. Bahkan adegan aksi mereka buat lebih manusiawi, tidak membuat para mutan ini memiliki kekuatan super layaknya para mutan X-Men. Semua mutan masih alami menggunakan kemampuan hewannya untuk beraksi

Sejak Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadow gagal di pasaran, harapan untuk melihat sekuel dari empat ninja remaja berbentuk kura-kura ini seperti pupus. Namun, berkat Spider-Man: Into the Spiderverse rilis, sepertinya ada harapan untuk melanjutkan lagi franchise kura-kura ninja ini dalam tampilan yang berbeda. Kini, versi terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles hadir dengan format animasi yang tidak kalah ciamik dan berwarna dari Spiderverse-nya Sony Pictures. Format animasi ini juga memudahkan orang di belakang layar untuk menghadirkan musuh-musuh yang jika dilakukan dalam format live action akan membutuhkan efek CGI yang lumayan.

Seth Rogen yang juga bertugas jadi penulis, produser sekaligus pengisi suara bisa menghadirkan kisah yang fun dalam kombinasi aksi dan komedi. Deretan pengisi suara di film ini juga hadir dari jejeran aktor-aktor top, sebut saja dari Jackie Chan, Paul Rudd, Ice Cube, Rose Byrne, hingga rapper Post Malone.

Animasinya walau tidak seberwarna Spiderverse, tetapi memiliki ciri khas sendiri. Lebih tampak seperti lukisan abstrak, dibanding coretan digital di Spiderverse. Hanya saja karena dominan situasi gelap, kadang di beberapa adegan pertarungan, kita bisa terdistraksi oleh kesamaan palet warna sehingga pergerakan karakter tidak bisa diikuti. Hal ini cukup sering terjadi di pertarungan akhir yang melibatkan banyak karakter, jadi lumayan kentara walau tidak sampai mengganggu kenikmatan menonton.

Tidak hanya aspek visualnya yang menarik, Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem juga memberikan pendekatan yang berbeda pada karakter utama, yaitu empat kura-kura remaja pemberani, yang terkenal sebagai pejuang kebenaran. Alih-alih menampilkan mereka sebagai ahli bela diri yang tangguh, film ini menonjolkan sisi remaja mereka yang menggemaskan dan penuh hormon. Kisah mereka diwarnai oleh kekonyolan dan pengalaman hidup sebagai remaja yang sedang mencari jati diri.

Bagi para penggemar Kura-kura Ninja dan penggemar film animasi, Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem menawarkan sajian kocak dan menyenangkan yang patut ditonton. Film ini menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi kemungkinan adanya sekuel Kura-kura ninja dan pengembangan film animasi studio yang lebih menarik di masa depan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan petualangan kura-kura remaja ini di layar lebar!

Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, 9 Agustus 2023! Oh iya ada satu mid credit scene yang sangat menarik buat kalian tunggu dan saksikan.

Share